26.3 C
Jakarta
Selasa, Desember 24, 2024
spot_img

Volvo Yakin Segmen Premium Indonesia Melirik PHEV Dibanding Listrik Murni

Volvo Cars Indonesia melihat ada konsumen segmen premium di Indonesia masih cukup berhati-hati dengan mobil listrik. Saat ini mereka masih mencoba melakukan transisi dari mobil konvensional ke mobil listrik murni dengan cara memilih mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

General Manager Volvo Cars Indonesia Haryanto Djayaputra mengatakan saat ini penjualan mobil elektrifikasi Volvo di Indonesia mencapai 216 unit. Dari total penjualan tersebut PHEV tercatat menyumbang 50 persen penjualan. Begitu juga dengan listrik murni yang memiliki persentase sama.

“Saat ini penjualannya memang seimbang antara PHEV dan EV. Hal ini karena memang masih ada sedikit keraguan dari konsumen untuk langsung berpindah ke mobil listrik murni,” jelasnya.

Dia mengatakan masih banyak konsumen di Indonesia yang ingin agar mobil listriknya digunakan untuk jarak jauh.

“Kalau mobil listrik murni itu kan lebih banyak digunakan di wilayah Ibu Kota dengan infrastruktur pendukung yang sudah lengkap,” terangnya.

Haryanto Djayaputra melanjutkan model PHEV merupakan teknologi yang tepat diimplementasikan di Indonesia, yang tengah bertransisi dari penggunaan mobil pembakaran internal ke listrik.

“Untuk merasakan pengalaman full EV, kalau mild hybrid masih ada keterbatasan dengan baterai yang kecil. Kami melihat PHEV ini sebagai jembatan pindah dari mesin pembakaran internal ke full listrik,” jelasnya.

Meski ada hambatan dari sisi konsumen dan infrastruktur pendukung, Haryanto Djayaputra mengatakan bahwa Volvo sudah siap memasarkan produk elektrifikasi di pasar otomotif Indonesia.

“Saat ini Volvo lebih concern terhadap battery life span, kemudian teknisi yang bisa menangani high-voltage battery. Agar bisa menangani hal tersebut, para teknisi harus punya sertifikasi, perlu waktu tiga bulan untuk memahami.,” ujar Haryanto Djayaputra.

Ditegaskan oleh dirinya bahwa pemahaman terhadap mobil listrik ini adalah yang paling penting. Salah satunya dengan mengetahui bagaimana cara menangani high-voltage battery, karena menurut dia, bisa fatal jika salah penanganan.

“Selain itu para teknisi juga memiliki kemampuan untuk menangani ICE hingga plug-in hybrid yang memadukan ICE dan baterai. Sebab Volvo masih memberikan pelayanan kepada pemilik kendaraan lama,” ucap Haryanto Djayaputra.

 

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles