Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) akan melakukan uji coba taksi terbang sebelum Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia tahun depan. Rencana itu diungkap oleh Mohammed Ali berawi, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital di Kompleks DPR RI, Selasa (19/9/2023) ini.
“Untuk uji coba taksi terbang dilakukan sebelum HUT RI ke-799 pada 17 Agustus 22024,” ujar Mohammed Ali Berawi.
Pernyataan Mohammed Ali Berawi tentu jadi hal yang menarik. Terutama mengenai bentuk taksi terbang yang akan diujicoba di IKN tahun depan.
Hanya saja berdasarkan kerja sama yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, wujud taksi terbang tersebut bakal mengerucut ke taksi terbang buatan Hyundai.
Perusahaan mobil asal Korea Selatan itu bahkan sudah pernah menampilkan bentuk taksi terbang itu dalam ajang Mobility Exhibition Center di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada 2022 lalu.
Konsep taksi terbang Hyundai yang terpajang di Museum Transportasi TMII diberi nama S-A1. Bentuk taksi terbang konsep yang diajukan Hyundai itu memang terlihat sangat futuristis.
Diketahui Hyundai pertama kali mengenalkan konsep taksi terbang itu di ajang Consumer Electronic Show 2020 (CES) di Las Vegas, Amerika Serikat. Seperti taksi terbang yang hadir di Amerika Serikat., Hyundai masih mempertahankan bentuk yang sama saat melakukan pameran di TMII.
Dari wujudnya taksi terbang itu memiliki konfigurasi 4 kursi penumpang dan 1 kursi pilot, serta memiliki ruang yang cukup besar untuk penyimpanan tas.
Untuk spesfikasi teknis, diketahui taksi terbang ini dirancang untuk daya jelajah hingga 100 kilometer. Kecepatan terbangnya juga sangat menarik karena bisa menyentuh angka 290 km per jam.
Lebih lanjut taksi terbang buatan Hyundai itu sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Otorita IKN yakni mobilitas hijau. Jadi taksi terbang itu seratus persen digerakkan oleh listrik. Baterai yang digendong taksi terbang itu diklaim mampu mencapai ketinggian sekitar 1.000 hingga 2.000 kaki di atas tanah.
“Hyundai S-A1 akan sangat senyap dibanding helikopter konvensional,” ujar Dr Jaiwon Shin, Head of Urban Air Mobility.