Pemerintah Indonesia saat ini tengah membangun pusat pemerintahan baru di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Rencananya pada 17 Agustus 2024 nanti, pemerintah Indonesia akan merayakan hari ulang tahun kemerdekaan ke-79 di IKN.
Upacara bendera rencananya akan dihadiri oleh Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Indonesia 2024-2029 Prabowo Subianto. IKN sendiri diharapkan jadi wilayah khusus di Indonesia di mana transportasi massal berbasis listrik (electric vehicle) beroperasi.
Beberapa transportasi listrik sudah disiapkan seperti bus listrik, kereta otonom, hingga taksi listrik.
“Kita pikir penerapan electric vehicle di IKN relatif sudah bisa terlaksana dalam bulan Agustus nanti,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, baru-baru ini.
Yang aneh, Budi Karya Sumadi justru tidak menyebutkan taksi terbang. Padahal wacana taksi terbang beroperasi di IKN sudah lama mengemuka.
Ia menuturkan pihaknya belum bisa menemukan regulasi yang sesuai.
“Regulasi ini kan kita mengacu pada negara-negara maju, Amerika pun belum memberikan suatu izin yang formal,” ujarnya.
Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum akan memberikan izin untuk taksi terbang sebagai moda transportasi di IKN.
“Kota menggunakan drone, ada risikonya. Oleh karenanya, kita belum memberikan izin untuk taksi terbang, untuk exhibition boleh, untuk angkutan umum belum,” tuturnya.
Untuk kendaraan listrik lainnya, Budi Karya Sumadi optimistis semuanya sudah sesuai rencana. Contohnya bus listrik yang sudah menjalani kajian perencanaan teknis angkutan umum di KIPP tahap 1 dengan mengusulkan 3 rute trayek.
Ketiga trayek tersebut yakni rute Park & Ride sampai Masjid Raya dengan total kebutuhan 13 bus medium; rute Park & ride sampai Botanical Garden total kebutuhan armada 7 bus medium; dan rute Park & ride 1 sampai Park & ride 2 dengan total kebutuhan 21 armada.
Sementara itu, Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) juga berencana bekerja sama dengan Bluebird untuk melayani rute di dalam IKN atau KIPP tahap 1, dalam hal ini terkait pengadaan bus listrik dan rencana operasionalnya.
Kemudian, untuk 2025 telah diusulkan anggaran Buy the Service (BTS) untuk melayani rute IKN. Terkait rencana rute akan menyesuaikan dengan persil tanah yang sudah terbangun, sedangkan jumlah kebutuhan armadanya masih menunggu kajian dan review dari tim OIKN.