us-bus listrik akan mendapatkan posisi yang tinggi di 2032. Diprediksi BloombergNEF, setengah dari total populas bus di dunia adalah bus listrik.
Artinya saat itu tiga dari empat bus yang terjual merupakan bus listrik. Menariknya menurut BloombergNEF peningkatan jumlah populasi bus listrik itu justru jauh lebih besar dibandingkan adopsi kendaraan listrik mobil penumpang, truk komersial, dan skuter.
Menurut BloombergNEF, kendaraan penumpang dan truk komersial listrik justru masih butuh waktu yang cukup lama agar bisa semasif bus-bus listrik.
Analis BloombergNEF, Maynie Yun Lin Yang mengatakan akselerasi jumlah bus listrik terjadi karena adanya permintaan besar yang terjadi di luar China. Dia mengatakan umumnya belakangan ini permintaan bus listrik lebih banyak muncul di wilayah China.
Hanya saja mulai sekarang hingga beberapa tahun ke depan permintaan bus listrik datang dari negara-negara lain.
“Berbeda dengan kendaraan penumpang, bus listrik justru paling cocok dengan kebijakan pemerintah lokal yang menginginkan sarana transportasi ramah lingkungan dan membuat kondisi kota jadi lebih bersih. Jika mereka ingin membeli bus listrik, mereka langsung bisa melakukannya,” ucap Maynie Yun Lin Yang.
Penerimaan bus listrik jauh lebih besar menurut Maynie Yun Lin Yang karena berbeda dengan kendaraan listrik lainnya, bus listrik justru memiliki rute tetap. Jadi penggunaan listrik akan jauh lebih mudah diprediksi dan diatur karena rute yang tidak pernah berubah.
Selain itu pengisian baterai juga dilakukan di depo bus. Artinya pengisian baterai akan sangat maksimal ketimbang menggunakan fasilitas umum Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Ulang (SPKLU).
“Saat ini bus listrik yang beroperasi justru memiliki biaya operasional yang masuk akal dibanding berbahan bakar solar,” terang Maynie Yun Lin Yang.
Bukan hanya itu dari segi perawatan, bus listrik justru lebih menguntungkan. Bus-bus listrik tidak memerlukan penggantian oli, filter udara atau busi, misalnya.