Indonesia diprediksi bakal memimpin penjualan mobil listrik di kawasan ASEAN atau Asia Tenggara di 2040. Prediksi itu dikeluarkan oleh BloombergNEF baru-baru ini.
Dikutip Bangkok Post, Indonesia dan Thailand akan memegang peranan penting pada industri mobil listrik di kawasan Asia Tenggara. Saat ini Thailand memang masih memimpin penjualan mobil listri dibanding Indonesia.
Pada 2022 lalu, Negeri Gajah Putih itu berhasil menjual sebanyak 51.000 unit mobil listrik. Di sisi lain, Indonesia berada di urutan nomor dua dengan penjualan mobil listrik sebanyak 15.437 unit tahun lalu.
“Thauland akan jadi pemain besar dalam pasar mobil listrik, hanya saja pada 2040 Indonesia akan berada di depan karena ukuran pasar mobil penumpang yang sangat besar,” ucap Allen Tom Abraham, analis senior dari BloombergNEF.
Dia melanjutkan saat ini mobil listrik di Indonesia dan Thailand sangat maju berkat dukungan dan insentif yang diberikan pemerintah. Kebijakan-kebijakan baru terus dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia dan Thailand untuk mempromosikan mobil listrik.
Di Indonesia diketahui saat ini ada dua merek mobil yang memproduksi mobil listrik di dalam negeri. Keduanya adalah Wuling dan Hyundai.
Wuling memproduksi mobil listrik Wuling Air ev di wilayah Cikarang, Jawa Barat. Begitu juga dengan Hyundai yang membuat Hyundai Ioniq 5 di wilayah yang sama.
Lebih lanjut BloombergNEF mengatakan produksi mobil listrik membutuhkan investasi besar terutama dalam kebutuhan rantai pasokan baterai. Permintaan baterai litium tahunan diperkirakan akan tumbuh pesat, mendekati 5,7KWh per tahun pada tahun 2035 dalam skenario transisi ekonomi. Permintaan baru baterai lithium-ion diperkirakan akan mencapai 244 TWh pada tahun 2050.
Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan mobil listrik secara global. Allen Tom Abraham mengatakan pangsa pasar penjualan mobil listrik diperkirakan akan melonjak dari 14 persen pada 2022 menjadi 30 persen pada 2026.
Dari kondisi pasar mobil listrik itu, China tetap akan jadi pasar utama dengan penguasaan pasar mobil listrik mencapai 52 persen. Wilayah lainnya seperti Eropa mengikuti dengan prediksi penguasaan pasar mencapai 42 persen.
Diperkirakan BloombergNEF penjualan mobil secara global, khususnya mobil penumpang, akan meningkat menjadi hampir 27 juta unit pada 2026 atau naik dari 19,5 juta unit yang telah terjual pada 2022.