27 C
Jakarta
Rabu, Desember 25, 2024
spot_img

Pabrik Baterai Motor Listrik Bakal Indonesia, Setahun Produksi 100.000 Unit

Pemerintah terus berupaya menggandeng investor untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Ini dilakukan untuk memastikan pasokan kendaraan listrik dari hulu ke hilir tersedia.

Terbaru, Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) menandatangani kerja sama dengan TDL Global. Kerja sama ini dilakukan untuk menghadirkan baterai motor listrik.

Kepala BBSP KEBTKE Senda Hurmuzan Kanam mengungkakan kerja sama dengan TDL Global terkait dengan pasokan 20.000 baterai pada 2023. Angkanya meningkat menjadi 100.000 pada 2024 dari pabrik Technology With Spirit (TWS) China.

Bahkan, untuk mempermudah suplai baterai motor listrik, TDL Global siap merelokasi pabrik mereka ke Indonesia. Hal tersebut dikabarkan bakal dilakukan pada tahun depan untuk mendukung KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai).

“Untuk suplai (baterai) 100.000 unit di tahun 2024, TDL akan merelokasi pabrik produksinya dari Cina ke Indonesia,” kata Senda seperti dikutip dalam keterangan resmi Kementerian ESDM, Senin (18/9/2023).

TDL Global telah menandatangani perjanjian dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Kementerian ESDM. Kesepakatan ini diwujudkan untuk meluncurkan studi kelayakan rencana pembangkit listrik di negara Asia Tenggara.

“Untuk merealisasikan tujuan dari program KBLBB tentunya memerlukan dukungan dari berbagai pihak dan tentu saja dukungan yang solid akan dapat mewujudkan ekosistem KBLBB,” ujar Deputy Bidang Koordinasi Infrastuktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Rachmat Kaimuddin.

Melansir Reuters, TDL Global bakal berinvestasi 200 juta dolar atau setara Rp3 triliunan pada 2030 untuk memproduksi baterai motor listrik dan sistem penyimpanan energi.

“Pada 2030, kami memiliki rencana untuk membangun pabrik baterai di sini (Indonesia) 1 Gigawatt, terutama menggunakan baterai solid-state,” kata Jackam Kim, CEO TDL Global dikutip dari Reuters.

Baterai solid-state menggunakan lapisan tipis elektrolit padat yang membawa litium-ion di antara elektroda. Baterai ini digunakan pada perangkat elektronik kecil seperti alat pacu jantung dan jam tangan pintar.

Sayang, produksi massal baterai jenis ini untuk digunakan pada kendaraan listrik berjalan sangat lambat. Pasalnya, saat ini produsen kendaraan listrik masih mempercayakan pada baterai jenis lithium ion.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles