29.4 C
Jakarta
Senin, Desember 23, 2024
spot_img

MG Gelontorkan Invetasi Rp4 Triliun untuk Rakit Mobil Listrik di Cikarang

MG Motor Indonesia membuktikan keseriusannya dalam melakukan elektrifikasi di Indonesia. Setelah beberapa kali menghadirkan mobil listrik, kini pabrikan mobil Inggris yang sudah dikuasai China itu akan menggelontorkan investasi dalam jumlah yang besar untuk merakit mobil listrik di Cikarang, Jawa Barat, Indonesia.

Tidak main-main dua mobil listrik MG Motor Indonesia, MG ZS EV dan MG 4 EV, akan dirakit di pabrik yang juga dimiliki oleh Wuling Motors. Sebelumnya MG ZS EV dan MG 4 EV diimpor utuh dalam skema CBU dari Thailand.

“Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi MG di Indonesia, yang mana akan menjadi catatan bersejarah bagi perjalanan sukses MG di Tanah Air,” kata Arief Syarifudin, Marketing and PR Director MG, di Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2023).

“Kami informasikan bahwa dua kendaraan listrik kita akan produksi lokal, mulai Februari (2024) untuk ZS EV, dan Maret untuk MG4 EV. Pengiriman akan dilakukan satu bulan setelah proses produksi,” sambungnya.

MG akan menggunakan fasilitas SAIC yang berada di Cikarang, Jawa Barat, di mana produsen asal China lainnya, Wuling, sudah melakukan perakitan di sana. Namun, Arief memastikan line produksi mobil MG berbeda, meski berada di lokasi yang sama.

Sekadar informasi, SAIC melakukan investasi sebesar 600 juta dolar atau setara Rp10 triliunan untuk membangun fasilitas pabrik di Indonesia. Dari total dana yang digelontorkan, MG mendapat Rp4 triliun agar bisa memproduksi seluruh lini yang dijual di Tanah Air.

“Jadi kalau bicara mengenai SAIC facility itu 600 juta dolar gitu ya jadi hampir Rp10 triliun. Target produksi kami yaitu 100 ribu kendaraan per tahun, ini secara bertahap. Nantinya 60 persen kendaraan listrik, sisanya ICE,” ujar Arief.

Melakukan perakitan kendaraan listrik secara lokal, Arief memastikan bahwa produk yang keluar dari pabrik nantinya akan memenuhi syarat TKDN minimal 40 persen. Itu untuk mengejar insentif berupa potongan PPN 10 persen dari pemerintah.

“Kalau bicara mengenai kandungan lokal dan seterusnya. Target kita 40 persen harus terfulfill. Di 2027, sesuai dengan yang diinginkan pemerintah (TKDN) di atas 60 persen, kita akan mengarah ke sana,” ungkapnya.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles