Akhirnya Indonesia memiliki pabrik baterai mobil listrik pertama yang diklaim terbesar di Asia Tenggara. Pabrik yang ada di Karawang, Jawa Barat itu bahkan langsung dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (14/9/2023) kemarin.
Diketahui, pabrik ini merupakan milik PT HLI Green Power, yang bekerja sama dengan Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution. Pembangnan pabrik tersebut telah rampung pada Mei 2023, dan mulai tahap uji coba. Pabrik tersebut ditujukan untuk memastikan ketersediaan baterai kendaraan listrik di Indonesia dan menekan ongkos produksi.
Kehadiran Jokowi ke pabrik tersebut, memperkuat komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai hub atau pusat produksi kendaraan listrik. Rencananya, pabrik tersebut akan beroperasi penuh pada tahun depan.
“PT HLI Green Power itu nanti mulai awal tahun akan sudah memproduksi 30 juta baterai sel. Itu akan bisa digunakan untuk memproduksi kurang lebih 180 ribu mobil, itu terbesar di Asia Tenggara. Pertama di Asia Tenggara dan terbesar di Asia Tenggara saat ini,” kata Jokowi dalam keterangan resmi seperti dikutip dari laman Setpres.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengapresiasi proses pembangunan pabrik sel baterai tersebut sejak meresmikan ground breaking, pada September 2021. President Hyundai Motor ASEAN Headquarters Young Tack Lee menegaskan pabrik sel baterai ini menjadi rantai pasok yang penting untuk memimpin elektrifikasi di Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas kunjungannya, dan sangat mengapresiasi upaya berkelanjutannya dalam memimpin inisiatif keberlanjutan di berbagai sektor. Sejalan dengan visi Indonesia, Hyundai terus berkomitmen dalam memimpin elektrifikasi di industri otomotif Tanah Air,” ujar Lee dalam keterangan resmi.
Pabrik sel baterai HLI berdiri di lahan seluas 330.000 meter persegi dengan dana investasi mencapai USD1,1 miliar (Rp16,9 triliun). Fasilitas ini bisa menghasilkan sel baterai lithium-ion dengan total kapasitas 10 GWh per tahun untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 unit mobil listrik.
Lalu, pabrik battery system Hyundai mulai dibangun pada Mei 2023 oleh Hyundai Energi Indonesia. Ini merupakan anak perusahaan Hyundai Motor Group, hasil kolaborasi antara Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis.
Fasilitas ini dibangun di lahan seluas 32.188 meter persegi dengan dana investasi mencapai USD 60 juta. Ditargetkan pabrik ini dapat memproduksi maksimal 50.000 unit Battery System Assembly (BSA) untuk mobil listrik setiap tahunnya.
Hyundai berharap bisa mempercepat transisi Indonesia menuju mobilitas berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan. Pabrik sel baterai dan battery system Hyundai juga diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan rantai pasok hulu di sektor kendaraan listrik.
Kehadiran pabrik ini juga dapat memperkuat penambangan dan pengolahan bahan mentah untuk baterai kendaraan listrik seperti nikel. Pasalnya, ini merupakan tujuan pemerintah untuk menarik investor lain agar tertarik membangun pabrik baterai di Indonesia.