Motor listrik yang beredar di Indonesia ternyata memiliki perbedaan karakter yang sangat besar dengan di luar negeri. Hal itu membuat produsen atau distributor motor listrik di Tanah Air perlu menyesuaikan produk-produk yang ditawarkan di Tanah Air.
Purbaja Pantja, Presiden Director PT Ilectra Motor Group, produsen motor listrik ALVA, mengatakan motor listrik di luar negeri memiliki karakter low speed dan low range atau kecepatan yang tidak terlalu tinggi dan jarak tempuh yang tidak terlampau jauh.
“Di luar negeri motor listrik lebih digunakan untuk commuting jarak pendek,” ujar Purbaja Pantja.
Berbeda dengan motor listrik di Indonesia yang terkadang digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Jadi dibutuhkan motor listrik dengan jarak tempuh yang besar dan performa mumpuni.
“Jadi perlu motor listrik yang memang pas dengan keperluan masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Selain itu masalah fungsi, motor listrik di Indonesia juga perlu disesuaikan dengan kondisi yang ada di Tanah Air. Motor listrik di Indonesia harus bisa mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi tiba-tiba.
“Itu yang membuat motor listrik di Indonesia perlu disesuaikan ketinggiannya,” terang Purbaja Pantja.
Tidak hanya banjir, masalah lain yang perlu diperhatikan adalah tanjakan. Menurutnya kontur jalan di Indonesia sangat bervariatif yang terkadang ada tanjakan curam.
Kondisi jalan itu merupakan tantangan bagi motor listrik yang ada di Indonesia. Makanya diperlukan motor listrik yangtidak menemui masalah jika harus melewati tanjakan.
“Model kedua kita ALVA Cervo bisa melewati tanjakan dengan kemiringan 17 derajat. Ini atribut yang di negara lain justru tidak dianggap penting,” jelasnya.
Diketahui saat ini PT Ilectra Motor Group sudah menjual dua motor listrik di Indonesia yakni ALVA One dan ALVA Cervo. Kedua motor listrik itu dirakit di pabrik ALVA di kawasan Cikarang, Jawa Barat.
Saat ini kedua motor listrik ALVA mendapatkan subsidi sebesar Rp7 juta. ALVA One saat ini dijual di harga Rp29,49 juta dan ALVA Cervo di harga Rp35,75 juta.