Indonesia diyakini mampu memposisikan diri sebagai basis industri dan ekspor motor listrik. Kondisi itu diyakini segera terwujud karena ke depannya Indonesia akan menjadi negara dengan populasi motor listrik terbanyak ketiga di duunia.
“Indonesia hanya akan kalah dari China dan India,” ujar Abdullah Alwi, Sekretaris Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) saat menjadi nara sumber Xplore Motor Listrik, Kamis (25/1/2024) ini.
Abdullah Alwi mengatakan harapan tersebut didasarkan dari data yang dibuat oleh McKinsey & Company bertajuk “The Real Global EV Buzz Comes on Two wheels”. Dalam data tersebut disebutkan bahwa wilayah Asia Tenggara akan jadi pemicu yang kuat untuk pengembangan kendaraan listrik. Hal itu diyakini karena semakin terserapnya motor listrik di masyarakat.
“Ini peluang industri, kalau kita baca data, Indonesia saat ini cukup banyak perusahaan-perusahaan yang mengembangkan motor listrik. Maka ini peluang untuk kita menjadi basis industri dan bisa melakukan ekspor,” kata dia.
Hanya saja memang saat ini penjualan motor listrik di Indonesia masih memerlukan dorongan. Masih butuh waktu buat motor listrik untuk bisa menyamai penjualan motor konvensional yang jauh lebih matang.
Hal itu diakui Abdullah Alwi dimana populasi motor listrik di dalam negeri memang belum mendekati motor bensin. Namun, peningkatan jumlahnya termasuk signifikan untuk ukuran kendaraan baru.
“Per bulan ini, sudah ada 75 ribu unit lebih motor listrik yang beredar di Indonesia. Ini meningkat secara signifikan. Padahal, 2020 lalu, jumlahnya masih ratusan unit,” ujar Abdullah Alwi.
