26.3 C
Jakarta
Selasa, Desember 24, 2024
spot_img

Faktor Penghambat Mobil Listrik di Indonesia di Mata Anggota DPR

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Eddy Soeparno punya pandangan menarik tentang faktor-faktor yang jadi penghambat industri mobil listrik di Indonesia. Dalam diskusi yang digelar di Jakarta, Selasa (21/11/2023) ini, Eddy Soeparno mengatakan belum terbentuknya pasar mobil listrik bekas merupakan salah satu faktor yang cukup banyak berpengaruh pada perkembangan industri mobil listrik di Tanah Air.

Legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan pasar kendaraan bekas dianggap sebagai hal yang penting dalam sebuah perkembangan industri otomotif. Ini akan memberikan kenyamanan kepada konsumen yang hendak memboyong sebuah kendaraan.

Hal ini dianggap perlu apabila ingin kendaraan listrik berkembang lebih pesat di Indonesia. Mengingat saat ini masyarakat Tanah Air memikirkan harga jual kembali sebelum memboyong sebuah kendaraan.

“Soal second hand market (pasar mobil listrik bekas), hari ini saya kira masih belum ada. Jadi kita nggak tahu. EV ini bagus menurut saya dan juga penting, tapi ekosistemnya itu betul-betul harus kita matangkan,” kata Eddy Soeparno.

Selain itu, Dia mengungkapkan hal terpenting untuk kendaraan EV adalah ketersediaan SPKLU, layanan servis dan aftersales mobil listrik. Menurutnya, SPKLU dengan fitur fast charging akan mendorong masyarakat untuk mulai beralih ke kendaraan listrik.

“Saya kira, kalau kita berbicara EV hari ini, ada beberapa tantangan, pertama adalah (ketersediaan) SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). Apalagi yang tipenya fast charging, jangan sampai kita misalnya melakukan perjalanan dari Jakarta ke Surabaya, terus isi baterai di SPKLU (ternyata) nunggunya (sampai) dua jam,” ujarnya.

Sebagai informasi, jumlah SPKLU di Indonesia saat ini sudah mencapai 854 unit yang tersebar di 577 lokasi. Namun, itu dirasa kurang karena tidak sepadan dengan jumlah kendaraan listrik yang beredar di Indonesia.

Selain itu, Eddy mengatakan baterai juga menjadi isu penting bagi kendaraan listrik, terutama mengenai jarak tempuh. Harga baterai mobil listrik yang masih sangat tinggi juga perlu ditekan untuk menarik masyarakat untuk beralih ke elektrifikasi.

“Kedua, soal ketahanan baterai itu sendiri, kita harus mengetahuinya, termasuk juga biaya penggantiannya, karena baterai itu komponen terbesar di sebuah EV. Ketiga adalah service dan maintenance. Hari ini saya belum mendengar, service dan maintenance EV itu seperti apa,” ucapnya.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles