33.1 C
Jakarta
Sabtu, Oktober 5, 2024
spot_img

Ekosistem Kendaraan Listrik Jadi Upaya Keseriusan BYD Masuk Pasar Indonesia

BYD punya nama besar di dunia namun di Indonesia bisa jadi berbeda. Dibanding nama-nama perusahaan lainnya, BYD memang seolah tidak akrab di telingat masyarakat.

Masih banyak dari mereka yang tidak tahu kalau BYD justru adalah pemain besar di otomotif dunia. Hingga kini BYD merupakan produsen kendaraan elektrifikasi terbesar di dunia.

Total sudah ada 6 juta mobil produksi keluar dari pusat produksi BYD di China. Mobil-mobil itu terserap di seluruh negara di Indonesia termasuk di Indonesia.

Ya di Indonesia, karena ternyata beberapa kendaraan buatan BYD memang sudah ada di Tanah Air. Setidaknya masyarakat Indonesia pernah merasakannya ketika mencoba taksi listrik BYD e6 dan BYD T3 yang jadi andalan Bluebird.

Begitu juga dengan bus listrik BYD yang dipakai Transjakarta sejak 2020 serta truk garpu elektrik BYD Forklift.

“Jadi, sebenarnya Indonesia bukan lah negara yang asing bagi kami,” imbuh Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao.

Kehadiran kendaraan tersebut justru ternyata merupakan strategi BYD di Indonesia. Eagle Zhao menyebut bahwa BYD Indonesia melakukan studi dan investigasi intensif untuk benar-benar mengenali pasar otomotif Indonesia.

”Kami sudah melakukan banyak hal: road test, behaviour study, hingga riset infrastruktur seperti fasilitas pengecasan. Ini agar mendapatkan data akurat,” katanya.

Upaya itu membuat BYD seolah tidak bergerak di bawah selimut. Berbeda dengan pabrikan mobil China lainnya yang langsung terang-terangan berinvestasi dan melanjutkan dengan upaya produksi kendaraan.

Langkah tersebut justru dilakukan untuk mematangkan rencana BYD masuk ke Indonesia dengan kekuatan penuh. Berdasarkan data dan riset yang dilakukan BYD sendiri melihat tahun 2024 adalah waktu yang tepat untuk lebih intens lagi di pasar otomotif Tanah Air.

Mereka sudah menyiapkan banyak rencana, termasuk merilis sejumlah model mobil listrik dan ekosistemnya untuk bersaing di pasar lokal.

Hal tersebut dipastikan General Manager BYD Asia-Pasific Auto Sales Division Liu Xueliang dalam press conference di kantor pusat BYD yang berlokasi di Distrik Pingshan, Shenzhen, Provinsi Guangdong, Tiongkok, belum lama ini.

”Kami pastikan (BYD) bakal masuk ke pasar Indonesia di semester pertama 2024. Hanya menunggu waktu tepat,” ungkap Liu Xueliang.

Liu menyebut bahwa perusahaan yang menargetkan menjual sebanyak 3 juta unit kendaraan baterai sepanjang 2023 itu bakal memasuki pasar otomotif nasional di segmen mobil penumpang (passenger car).

Meski belum mau membocorkan mobil apa yang bakal dibawa ke pasar lokal, kemungkinan ada 3 model yang akan dipasarkan. Yakni BYD Seal (sedan), BYD Dolphin (hatchback), dan BYD Atto 3 (SUV/crossover). Semuanya adalah kendaraan listrik (battery electric vehicle/BEV).

Liu Xueliang memastikan bahwa BYD akan masuk ke pasar Indonesia dengan kekuatan penuh. Artinya, mereka tidak hanya sekadar berjualan mobil listrik.

Namun, juga ingin membawa ekosistem kendaraan listrik: membangun pabrik mobil, pabrik baterai, serta ekostistem pendukung kendaraan listrik beserta teknologi yang akan masuk ke Indonesia.

“Elektrifikasi ini di Indonesia soal waktu saja. Sebagai jantung ASEAN dan populasi 280 juta penduduk yang terus tumbuh, Indonesia sangat penting bagi kami,” katanya.

“Idenya adalah untuk meneyediakan ekosistem berkelanjutan (sustainable development) salah satunya dengan kendaraan listrik,” ia menambahkan.

Sementara General Manager BYD Asia-Pasific Auto Sales Division Liu Xueliang mengatakan, BYD tidak ingin gegabah saat masuk Indonesia. Ini berbeda dengan Thailand, dimana mereka melakukan aksi cepat di pasar tersebut. Utamanya soal regulasi insentif kendaraan listrik.

“Kami melihat aturan pemerintah yang ada. Kebijakan pemerintah Thailand mendukung kami berinvestasi lebih cepat,” ungkapnya.

Sebaliknya, Li mengaku terus memantau regulasi pemerintah Indonesia. “Kecepatan kami penetrasi ke pasar tergantung seberapa percaya diri kebijakan dari pemerintah. Dari kebijakan itu, kami tentukan strategi pasar, momentum, serta model apa yang akan di boyong ke Indonesia,” ungkapnya.

 

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles