Nilai mata uang Dollar terhadap Rupiah terus naik. Saat ini saja satu Dollar setara dengan Rp15.900.
Kenaikan itu tentu akan berdampak pada banyak hal termasuk harga kendaraan. Saat ini banyak produsen kendaraan di Indonesia masih belum menaikkan harga jual.
Hanya saja hal itu bisa dipastikan tidak akan berlangsung lama. Novian Taufiq, General Manager PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), produsen Mitusbishi Fuso di Indonesia, pada Minggu (29/10/2023) lalu membenarkan saat ini memang kondisi tersebut belum memberikan pengaruh yang besar pada harga kendaraan.
Hanya saja jika memang tidak turun-turun juga maka mau tidak mau kenaikan harga kendaraan tidak bisa dihindari.
“Kalau kondisi tersebut terus berlangsung sampai Desember apa boleh buat akan ada penyesuaian harga,” jelasnya.
Dia melanjutkan saat ini kondisi penjualan kendaraan di Tanah Air memang berada dalam posisi yang berat. Selain harga nilai tukar Dolla terhadap Rupiah, kondisi dan situasi politik terutama proses Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden juga berpengaruh besar.
Menurutnya saat ini banyak penguasa menunggu proses berjalannya Pemilu. Mereka jadi menahan kegiatan investasi mereka di dalam negeri.
“Kalau Februari 2024 sudah jelas siapa yang terpilih, dari situ pengusaha akan mulai menentukan, Maret setelah lebaran akan mulai kembali,” terangnya.
Di tempat berbeda hal yang sama juga diprediksi oleh Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy. Dia menyebutkan produsen mobil akan memantau pergerakan dolar itu dalam beberapa bulan sebelum memutuskan adanya kenaikan harga.
“Kita harus lihat trennya harus jangka panjang kalau 1-2 hari kan enggak bisa, kita selalu kan hitungnya average, 3 bulanan, kalau 1 hari nggak bisa. Rata-rata 3 bulanan sampai 6 bulanan,” terang Anton Suwandy.
Dijelaskan Anton Suwandy, kenaikan harga itu memang harus dilakukan pabrikan lantaran beberapa komponen yang transaksinya menggunakan dolar AS. Umumnya model yang diimpor secara utuh alias CBU (Completely Build Up) akan terkena dampak langsung.
“Kalau 3 bulan dia stabil naik terus ya kita harus naikin karena kan parts kita sebagian impor terutama mobil-mobil yang CBU ya, kita kan bayarnya pakai dolar. Misal harga basisnya 100 dolar naik ya kita ikutan naik,” pungkasnya.