30.7 C
Jakarta
Sabtu, Oktober 5, 2024
spot_img

Diserbu Mobil-mobil China, Cuma 2 Merek Jepang yang Alami Peningkatan Penjualan

Serbuan mobil-mobil China ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, ternyata berdampak besar bagi mobil-mobil Jepang. Kehadiran mobil-mobil China justru membuat penjualan mobil Jepang di wilayah tersebut mengalami penurunan.

Uniknya hanya ada dua mobil merek Jepang yang justru mengalami kondisi yang berbeda. Honda dan Toyota ternyata mengalami peningkkatan penjualan di wilayah Asia Tenggara meski terus dikepung oleh mobil-mobil berbendera China.

Dikutip Wapcar, Minggu (12/5/2024), saat ini hampir semua negara-negara di Asia Tenggara diserbu mobil-mobil China. Kehadiran mereka memang mengganggu dominasi mobil-mobil Jepang di wilayah tersebut yang telah mencapai pangsa pasar sebesar 70%.

“Merek Jepang seperti Toyota, Isuzu, Honda, Mitsubishi, Daihatsu, dan Suzuki mengendalikan hampir 70% pasar mobil baru di wilayah ini. Hanya saja kedatangan China membuat kondisi itu berubah,” jelas Wapcar.

Buktinya pasar mobil Jepang di kawasan Asia Tenggara memang turun. Tahun lalu, pangsa pasar total merek Jepang di Thailand turun 7,6 % menjadi 77,8%. Di saat yang bersamaan, merek mobil China di negara itu justru meningkat dua kali lipat hingga menjadi 11%.

Hal yang sama juga terjadi di Indonesia dimana penjualan mobil di 2023 justru hanya mencapai 1.005.802 unit. Penjualan itu lebih rendah dibanding penjualan 2022 yang mencapai 1.048.040.

Mitsubishi, Suzuki, Isuzu, dan Daihatsu justru mengalami penurunan. Menariknya di antara mereka justru ada dua merek Jepang yang justru mengalami peningkatan walau kecil yakni Toyota dan Daihatsu.

Di Thailand penjualan Toyota meningkat dari 33,9% menjadi 34,3%, bahkan ketika volume penjualan total industri secara keseluruhan turun 8,7%, menjadi 775.780 unit. Seperti Toyota, Honda juga meningkatkan pangsa pasarnya di Thailand, dari 12% menjadi 14%, melawan tren penurunan industri.

Di Indonesia kondisinya juga nyaris sama. Pangsa pasar Toyota meningkat 1,6% menjadi 33,5%, sementara Honda mendapatkan 5,9% menjadi 13,8%.

Wapcar melihat kondisi itu terjadi karena banyak masyarakat di berbagai negara di Asia Tenggara masih mengedepankan kepastian dan layanan purnajual yang baikk.

“Toyota dan Honda mungkin tidak menawarkan daftar fitur terpanjang, atau harga terendah, tetapi ada kepastian dan ketepatan dalam mobil mereka yang agak tradisional terlihat,” jelas Wapcar.

Tentu saja, situasi ini bisa berubah tahun ini. Apalagi jumlah total merek China yang aktif di wilayah ini akan terus meningkat.

Belum lagi faktanya mobil-mobil China masih belum mengeluarkan semua model yang mereka miliki. Terutama mobil-mobil yang jadi tulang punggung penjualan perusahaan mobil China.

Akbar Rausyan
Akbar Rausyanhttps://indoautonews.com/
Nama saya adalah Akbar. Saya seorang pemuda yang sosial dan memiliki 3 passion yaitu otomotif, bertemu orang baru, dan berwisata serta menggunakan media sosial. Saya mencoba untuk membuat blog ini menjadi praktis, sarat dengan saran yang bermanfaat serta ide-ide yang inspiratif.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles