Citroen Indonesia dilaporkan sedang dalam tahap uji coba produksi mobil listrik secara lokal menggunakan fasilitas pabrik Indomobil Group di Purwakarta, Jawa Barat. Langkah ini sejalan dengan upaya memperkuat komitmen mereka terhadap produksi kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air.
CEO Citroen Indonesia, Tan Kim Piaum, menjelaskan bahwa perakitan lokal menjadi salah satu syarat penting yang harus dipenuhi. Citroen telah menikmati manfaat kebijakan insentif untuk impor mobil listrik utuh (CBU) sejak Mei 2024.
“Terkait program mobil listrik (EV) ini, kami didorong untuk melakukan lokalisasi atau perakitan lokal. Dengan pihak Stellantis, kami sudah melakukan persiapan, bahkan hingga tahap uji coba,” ujar Tan kepada wartawan saat ditemui di Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/7/2024).
Setiap merek yang memanfaatkan insentif mobil listrik CBU wajib membangun pabrik di Indonesia dalam lima tahun. Oleh karena itu, Citroen terus berupaya memenuhi kewajiban ini dengan memanfaatkan fasilitas milik Indomobil Group.
“Uji coba ini berarti sudah ada beberapa unit yang kami rakit, tetapi belum bisa disebut produksi massal. Target produksi massal kami adalah semester kedua 2024. Pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, kami mungkin sudah bisa mengumumkan kapan mulai produksi,” jelas Tan.
Indomobil dan Stellantis sedang melakukan berbagai studi untuk memastikan kesiapan perakitan lokal mobil listrik Citroen. Hasil studi ini akan menentukan waktu yang tepat untuk memulai produksi mobil listrik asal Prancis ini di Indonesia.
“Produksi massal belum bisa kami umumkan, tapi target kami di semester kedua 2024 sudah menjadi komitmen bersama antara Stellantis dan Indomobil,” ungkap Tan.
Saat ini, Citroen memasarkan mobil listrik E-C3 di Indonesia dengan mengimpornya dari India. Kendaraan ramah lingkungan tersebut dijual seharga Rp377 juta setelah mendapat insentif bebas bea masuk dari pemerintah.