34.4 C
Jakarta
Jumat, September 20, 2024
spot_img

Indonesia Cari Formula Baru Lewati Jebakan 1 Juta Unit Penjualan Mobil

Penjualan mobil di Indonesia seperti terkena kutukan karena tidak pernah beranjak lebih dari 1 juta unit. Setiap tahunnya, angka 1 juta unit seperti jadi beban psikologis yang perlu diatasi.

Beban itu bahkan sudah terasa sejak 2013. Hingga kini pemerintah dan pelaku industri otomotif justru sudah berupaya segala cara agar penjualan mobil bisa lebih dari 1 juta unit.

Diketahui, penjualan mobil tertinggi di Indonesia terjadi pada 2013, dengan pencapaian sebesar 1.229.881 unit. Peningkatan itu terjadi setelah pemerintah mengeluarkan r aturan kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau atau biasa dikenal Low Cost Green Car (LCGC).

Saat itu beberapa pabrikan mobil langsung memanfaatkan kebijakan tersebut. Berbagai mobil jenis LCGC langsung mengisi pasar otomotif. Harganya pun terjangkau, bahkan ada yang banderolnya hanya Rp 100 juta.

Hasilnya, angka penjualan LCGC pada 2013 mendominasi sebesar 30 persen di pasar domestik. Setelah 2013, penjualan mobil di Indonesia Indonesia justru tidak pernah bisa lebih dari 1 juta.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan stagnansi yang terjadi akibat harga mobil yang terus naik. Kondisi ini tak dibarengi dengan pendapatan masyarakat Indonesia, ditambah dengan harga kebutuhan pokok yang juga naik.

“Salah satu faktor pemicu stagnasi pasar mobil adalah harga mobil baru tidak terjangkau oleh pendapatan per kapita masyarakat. Gap antara pendapatan rumah tangga dan harga mobil baru makin lebar,” kata Kukuh di Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Plt Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementeruan Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengungkapkan hal yang senada. Menurutnya, perlu ada stimulus agar orang-orang mau membeli mobil baru.

“Stagnasi penjualan mobil di Indonesia dipengaruhi oleh melemahnya daya beli masyarakat Indonesia. Dalam upaya tersebut, diperlukan suatu program untuk menstimulus pembelian mobil baru. Tentunya, pemberian stimulus harus tetap mengedepankan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon,” ujarnya.

Disebutkan Putu, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah agar masyarakat dengan memberikan insentif pada mobil listrik. Hal itu membuat mobil listrik yang dipasarkan di Indonesia memiliki harga terjangkau.

“Apa yang mesti kita lakukan untuk mendorong industri ini adalah dengan hal-hal yang perlu kita lakukan. Bagaimana insentif diperluas untuk low emission vehicle karena kita yang BEV itu hampir sama dengan negara lain,” tuturnya.

Selain itu, Kemenperin juga akan berupaya menurunkan suku bunga untuk meringankan beban masyarakat Indonesia dalam memboyong mobil baru dengan skema kredit. Cara ini diyakini efektif, karena sebagian besar masyarakat Indonesia membeli kendaraan dengan cara mencicil.

“Berkaitan dengan penurunan daya beli masyarakat, pelonggaran suku bunga untuk pembelian mobil baru secara kredit dapat menjadi salah satu opsi untuk mengembalikan minat masyarakat untuk dapat membeli mobil baru,” ungkap Putu.

 

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles