Nissan Livina ternyata masih terus dijual di Indonesia meski dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Berbeda dengan kembarannya, Mitsubishi Xpander, penjualan Nissan Livina tidak pernah menyentuh angka ribuan unit.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer Nissan Livina tercatat sebanyak 20-30 unit. Sampai Mei 2024, penjualan Nissan Livina sebanyak 125 unit.
Tidak hanya kurang dari sisi penjualan, Nissan Livina juga miskin pembaruan. Padahal saudara kembarnya, Mitsubishi Xpander justru sudah berganti kulit sejak dua tahun lalu.
Bahkan dari sisi teknis, Mitsubishi Xpander mengalami peningkatan berkat hadirnya tuas tranmisi CVT. Sebaliknya, Nissan Livina masih setia dengan wajah lama yang pertama kali dirilis pada 2019.
Kekurangan itu yang membuat banyak orang menduga Nissan Livina benar-benar habis dan tidak akan dilanjutkan lagi. Hanya saja PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) justru masih saja menjual mobil MPV tujuh kursi itu.
Caca Tobing, Nasional Sales Division Head PT NMDI mengatakan pihaknya sampai saat ini belum memiliki rencana untuk meluncurkan pembaruan dari Nissan Livina.
“Kalau soal facelift atau totally change, itu (masalah) RnD ya. Itu nggak sebanding dengan volume. Kecuali kita produksi global, kalau produksi global lain cerita. Pembaruan sih sejauh ini saya belum dengar. Tapi untuk mempertahankan market kita masih di model ini,” kata Caca ditemui di Jakarta, kemarin.
Meski begitu, Caca menegaskan bahwa pihaknya masih tetap menjual Nissan Livina. Walaupun secara angka penjualannya Nissan Livina jauh di bawah kembarannya, Mitsubishi Xpander.
“Kita konsisten, untuk market Indonesia kita tetap komit untuk tetap berproduksi. Tapi kalau kita bicara volume, tujuan utama kita bukan volume, tapi bagaimana membangun kepercayaan dari calon customer kita bagaimana kita memberikan kepuasan kepada pelanggan kita,” ujar Caca.
“Faktanya Livina masih ada yang beli. Pertama karena brand-nya kita kuat, brand image kita kuat. Meski diisukan pabrik tutup segala macam, faktanya yang beli itu puas. Kenapa? Kita mulai dari yang namanya kualitasnya. Kita nggak ada (sparepart) KW 1, KW2. Dengan kondisi kualitas tadi, umurnya kan lebih panjang. Makanya customer kita pada happy,” jelas Caca.