30.1 C
Jakarta
Minggu, Oktober 6, 2024
spot_img

Lagi, Jepang Preteli Mobil Listrik China karena Penasaran Bisa Murah

Jepang kembali preteli mobil listrik buatan China karena penasaran kenapa harganya bisa murah. Pertama seorang profesor dari Nagoya University, Masayoshi Yamamoto, nekat membeli mobil listrik murah dari China, Wuling Hongguang Mini EV.

Alih-alih buat digunakan, seluruh komponen mobil listrik mungil China itu justru dipreteli. Masayoshi Yamamato ternyata penasaran kenapa Wuling bisa menjual mobil listrik itgu di harga 28.800 Yuan atau setara Rp65,6 juta.

Kini giliran media massa Jepang yang mencoba melakukan hal yang sama. Nikkei BP membeli mobil listrik buatan BYD yakni BYD Seal.

Saat ini BYD Seal termasuk kategori mobil listrik murah. Saat ini mobil listri itu dijual di harga 189.800 Yuan atau mencapai Rp397,09 juta.

Dibilang murah karena kompetitor BYD Seal seperti Tesla Model 3 dan Hyundai Ioniq 6 memiliki banderol yang lebih mahal. Tesla Model 3 saat ini dijual di harga USD40.240 atau sekitar Rp602 jutaan. Begitu juga dengan Hyundai Ioniq 6 yang harganya mencapai USD42.715 atau sekitar Rp639,4 juta.

Dari situ Nikkei BP penasaran kenapa harga BYD Seal jauh lebih terjangkau dibanding kompetitornya. Tidak main-main selisih harganya bisa mencapai Rp100 jutaan lebih.

Mereka bahkan mendokumentasikan seluruh proses mencopot seluruh komponen BYD Seal dalam sebuah buku setebal 350 halaman. Di setiap halamannya, Nikkei BP menulis berbagai informasi mengenai status komponen dan tujuan penggunannya.

Dalam informasi yang sama mereka juga melakukan perbandingan harga dengan komponen-komponen yang sama yang dijual di Jepang. Nikkei BP juga menguji serta memandingkan sasis mobil serta teknologi baterai yang digunakan.

Menariknya dikutip Autopro, Nikkei BP justru percaya BYD justru memiliki teknologi yang sangat tinggi dibandingkan dengan Tesla.

“Kami percaya bahwa BYD telah melampaui Tesla untuk menjadi produsen kendaraan listrik nomor satu di dunia. BYD bahkan memiliki pandangan jauh ke depan untuk memimpin standar dunia dalam desain,” sebut Nikkei BP.

Lebih lanjut Autopro mengatakan mempreteli komponen mobil sebenarnya bukan hal yang baru di dunia otomotif. Upaya tersebut sebenarnya sering dilakukan oleh beberapa pabrikan mobil untuk mengetahui kelebiha dan kekurangan mobil kompetitor.

Hanya saja sangat jarang hal dilakukan terbuka seperti yang dilakukan Nikkei BP dan Profesor Masayoshi Yamamoto dari Nagoya University

Akbar Rausyan
Akbar Rausyanhttps://indoautonews.com/
Nama saya adalah Akbar. Saya seorang pemuda yang sosial dan memiliki 3 passion yaitu otomotif, bertemu orang baru, dan berwisata serta menggunakan media sosial. Saya mencoba untuk membuat blog ini menjadi praktis, sarat dengan saran yang bermanfaat serta ide-ide yang inspiratif.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles